Memimpin Itu Melakukan, Tidak Membual

Kerendahan Hati adalah Karisma

Mementingkan diri sendiri bukan sifat kepemimpinan yang menarik. Membual seringkali tidak menyenangkan, meskipun dilakukan dengan benar, mungkin cocok untuk orang lain. Secara umum, seorang pemimpin tidak akan mau disebut “sombong” oleh pengikut mereka. Kepemimpinan sejati bukan tentang pemimpin, tetapi bagaimana seorang pemimpin memimpin rakyatnya. Kepemimpinan adalah menggerakkan orang untuk mencapai tujuan organisasi. Orang tidak boleh dipaksa untuk mengikuti pemimpin. Sebaliknya, adalah kesediaan rakyat yang membuat mereka mengikuti pemimpin. Pengikut pemimpin mereka anggap layak dan menginspirasi, itu sebabnya mereka mengajukan diri untuk berada di bawahnya.

Pemimpin yang sangat baik biasanya tidak menggunakan kata “masalah” untuk membahas hal-hal, juga tidak memikirkan hal itu. Sebaliknya mereka terfokus pada membawa solusi. Mereka berhati-hati dan selalu berpikir bagaimana orang akan memahami kata-kata mereka. Pemimpin yang baik menciptakan getaran positif. Mereka tidak ingin membuat atau memperburuk skenario negatif. Seorang pemimpin tidak harus membual tentang prestasi dan bagaimana ia melakukan segala sesuatu sendiri. Sebaliknya, ia selalu mengakui upaya dan prestasi. Kerendahan hati adalah kekuatan, dan orang akan melihat ini dalam seorang pemimpin besar.

Percaya diri dan Berorientasi pada orang lain

Seorang pemimpin yang sombong cenderung tidak mengakui kesalahan dan sering memiliki kebiasaan menyalahkan orang lain. Tidak ada rasa tanggung jawab pribadi. Pemimpin jenis ini selalu waspada melindungi diri mereka sendiri dan hanya kepentingan mereka, membual dan memuji diri mereka sendiri.

Pemimpin yang ideal selalu waspada dalam memimpin dan berusaha untuk menggerakkan organisasi ke depan. Mereka selalu mengambil sikap karena kepercayaan pengikut mereka. Lebih dari sekedar berpikir tentang citra mereka, pemimpin yang baik menyadari bahwa mereka diukur sesuai dengan hal yang mereka lakukan.

Keaslian Bersuara Lebih Keras

Pemimpin sombong seperti sebuah sungai dangkal yang berisik tentang prestasi mereka tetapi mereka tidak berdiri di tengah kerumunan untuk menyuarakan keprihatinan rakyat mereka. Ketulusannya kurang dan upaya orang lain jarang diakui. Membual seringkali bentuk kelemahan karena dapat merupakan manifestasi dari rasa tidak aman dan kurangnya rasa percaya diri. Membual untuk menyembunyikan citra diri yang buruk adalah satu hal, berlapang dada tentang prestasi seseorang adalah hal lain. Perbedaannya adalah kesejatian dan keaslian, dan orang tahu.

Menjadi seorang pemimpin sebenarnya adalah bagaimana kepemimpinan digunakan untuk bertindak, bukan membual tentang mereka. Jika seorang pemimpin melakukan pekerjaan mereka dengan baik, maka tindakan mereka akan berbicara lebih keras. Seorang pemimpin menghabiskan waktu melakukan, tidak berbicara tentang bisnis yang belum selesai. Waktu terlalu berharga untuk disia-siakan dengan menyombongkan diri.

artikelpria 15 Mar, 2012


-
Source: http://www.artikelpria.com/2012/03/15/memimpin-itu-melakukan-tidak-membual.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com